Breaking News
light_mode
Beranda » Daerah » 66 Sekolah di Jakarta Deklarasikan Komitmen Sekolah Adiwiyata, DLH DKI Dorong Perubahan Budaya Lingkungan

66 Sekolah di Jakarta Deklarasikan Komitmen Sekolah Adiwiyata, DLH DKI Dorong Perubahan Budaya Lingkungan

  • account_circle MH
  • calendar_month Jum, 16 Mei 2025
Dok. Istimewa

MAJALAHNDN.COM- Sebanyak 66 sekolah di DKI Jakarta dari jenjang SD hingga SMK resmi menyatakan komitmennya untuk mengikuti program Sekolah Adiwiyata. Deklarasi ini menjadi bagian dari pelaksanaan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS) 2025 meneruskan yang digagas oleh Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH).

Program ini bertujuan mendorong perubahan budaya pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan hidup melalui sektor pendidikan, sekaligus mendukung target nasional Indonesia Bebas Sampah.

Susi Andriani, STP, M.Si., selaku pelaksana teknis kegiatan dari Subkelompok Pemberdayaan Masyarakat DLH DKI Jakarta, menegaskan bahwa program Adiwiyata bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan sebuah langkah nyata untuk menciptakan transformasi budaya lingkungan sejak dini.

“Peran guru dan seluruh warga sekolah sangat strategis. Kita ingin pendidikan menjadi simpul perubahan dalam pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan. Kalau Jakarta Utara saja bisa menjadi contoh, maka daerah lain akan lebih mudah mengikuti,” kata Susi saat kegiatan deklarasi, Selasa (30/4/2025).

Diterjunkan 15 Surveyor Dampingi Sekolah

Untuk memastikan pelaksanaan berjalan efektif, DLH DKI Jakarta menugaskan 15 surveyor untuk mendampingi proses transformasi di 66 sekolah yang tengah diajukan sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional dan Mandiri.

Salah satu surveyor, Abdul Baary, menyampaikan harapannya agar pendampingan ini dapat memudahkan sekolah dalam memenuhi indikator Adiwiyata, serta menciptakan ekosistem sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan.

“Kami berharap sekolah-sekolah ini bisa menjadi pionir perubahan, bukan hanya dalam aspek teknis pengelolaan sampah, tapi juga membentuk karakter siswa yang cinta lingkungan,” ujar Abdul Baary, yang ditugaskan berdasarkan Surat Tugas Nomor e-0104/1H.08.00.

Pengelolaan Sampah Wajib Diterapkan di Sekolah

Susi juga menekankan bahwa seluruh sekolah peserta wajib menerapkan prinsip pengelolaan sampah 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di lingkungan sekolah, tanpa membuang sampah keluar area sekolah.

“Semua harus ditangani di sekolah masing-masing. Ini bagian dari sistem yang kami kawal langsung, termasuk koordinasi dengan Wali Kota agar pelaksanaannya berjalan maksimal,” jelasnya.

DLH DKI Jakarta juga akan memperluas model penanganan sampah ini ke pasar, kawasan permukiman, organisasi masyarakat, hingga lembaga keagamaan.

Menuju Barometer Budaya Lingkungan Nasional

Sejak awal 2025, tercatat hampir 2.000 sekolah di seluruh Indonesia bergabung dalam program Adiwiyata, menandakan meningkatnya kesadaran akan pentingnya pendidikan lingkungan hidup.

Deklarasi komitmen di Jakarta ini dipandang sebagai momentum penting untuk menciptakan generasi muda yang peduli dan bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan.

“Sekolah harus menjadi pusat pembelajaran lingkungan hidup. Tempat di mana anak-anak belajar, berkontribusi, dan menjadi bagian dari masa depan Indonesia yang bersih, lestari, dan berkelanjutan,” pungkas Susi.

  • Penulis: MH
expand_less